Bences adakan perluasan pasar??
Panggil saja
aku tri. Akhir-akhir ini aku begitu merasa santai. Aku merasa menjadi pengusaha
sukses beberapa bulan ini. Yach sebenarnya bukan pengusaha sukses tapi
pengangguran sukses yang sokk keren bergaya kayak pengusaha. Tiada hari ke
kampus dan tiada hari kerja, tiap hari hanya hang out sama dua teman seperjuangan
yang kebetulan senasib. Benar – benar cucok dah aku dengan dua teman saya ini (
Kenapa lama-lama bahasaku jadi kayak bences ya,,???cucok rempong..hehehe.) Sama-sama
pemalas, pengangguran dan yang paling penting setia kawan dan berjiwa petualang.
Hari itu
dari pagi sampai sore hujan terus, sehingga malam itu begitu indah dengan bulan
yang bersinar begitu terang,dengan bintang-bintang yang menghiasi langit di
kota malang. Saat itu saya sedang ada di kamar. Aku berbaring di kasur dengan
selimut hangat. Malam itu memang hawanya cukup dingin, sehingga aku memutuskan
untuk tidur saja. Satu hingga dua jam kemudian aku masih saja berbaring.
Sepertinya aku tidak bisa tidur malam itu. Mata ini tertuju pada bola lampu
yang ada dikamarku. Memang dari dulu aku takut gelap,aku tidak pernah mematikan
lampu kamar meskipun aku lagi tidur. mata ini tertuju pada dua cicak yang
saling berkejaran di sekitar bola lampu itu. Aku berpikir apa yang sedang
dilakukan cicak itu??apa cicak kalau kawin seperti itu??atau dia sedang
diperkosa. Ech iya kalau itu cicak cewek sama cicak cowok kalau sama-sama
cowok. Ada gak ya cicak homo??.hehehe.:) aku gak bisa bayangin kalau ada cicak
bencong. Cucok bok, capcus yukk cinn??yiuuk..30 ribu ajjiah bang..wkkwkw..:) .
tiba-tiba saya terdengar suara hp saya berdering. Kringg kring kring . Aku
ambil hp aku yang saat itu ada di bawah bantal yang saya gunakan untuk tidur.
Ech ternyata sih tiko. Tiko adalah teman sekampus saya dulu, dia adalah teman
yang selama ini hang out bersama denganku. Saat itu aku langsung saja angkat
telpon dari tiko. “Halo bro,ada apa nie??” kata aku yang sok enjoy menjawab
telpon dari tiko. “ ech boot ayo kita ngopi”kata tiko. “Sialan, gue dipanggil
boot sama tiko”kata saya dalam hati. Boot adalah monyet teman dora the explorer.
“Ok dech bro, bidu gimana bro?? Apa dia mau bro??”kata saya. “ Iya bro bidu
mungkin sudah tidur soalnya dari tadi aku telpon tapi gak diangkat. Kamu coba
telpon dech!! “Oyi bro”jawab saya. Bidu adalah teman saya yang juga biasa hang
out bersama denganku. Anehnya aku tidak tahu seperti apa pola pikirnya meskipun
kita telah berteman selama 8 tahun. Aku tidak tahu dia termasuk golongan orang
apa?? Entah dia termasuk golongan orang jenius atau dia termasuk golongan orang
gila. orang jenius dan orang gila kan tidak ada bedanya..:) kalau saya
perhatikan sih selama 8 tahun ini dia lebih mirip orang gila daripada orang
jenius.Yah bisa di bilang dia sulit di tebaklah. Diam- diam kentut..hehehe.:)
benar-benar sulit ditebak deh si bidu itu. Saat itu aku menghubungi bidu untuk
mengajak dia ngopi di cafe. Pertama aku telpon gak diangkat. Yang kedua aku
telpon juga gak diangkat.” Hemm, bener-bener sudah molor nie joko berek” kata
saya dalam hati. Yach mending kirim pesan saja ke tiko.” Bro bidu sepertinya
sudah tidur tuh, mending langsung kamu jemput saja” isi pesan singkat saya.
“iya est” balas tiko. Beberapa menit kemudian ada panggilan masuk di hp saya.
Ternyata bidu yang panggil balik ke hp saya.
“Woy bro,
kemana saja ?? di telpon kok gak di angkat-angkat” tanya saya
“Nie baru
bangun prend, ada apa woii” jawab bidu dengan suara pelan.
“Ayo kita
keluar bareng cari kopi prend!! “kata saya
Bidu: “Aku
pop ice saja”
“ha..???apa
prend” tanya saya dengan sedikit tidak percaya
“Aku minum
pop ice saja prend”kata bidu sambil menguap yang suaranya terdengar seperti
babi ngepet..
“kamu itu
perjaka atau balita sih ??” kata saya
Bidu:
“perjaka lah bro,emang kenapa kamu kok tanya gitu??
“ ya nggak,
kok kamu minumnya kayak balita mau bobok.”kata saya dengan sedikit ketawa
Bidu :
xixixixi..:D
Akhirnya
malam itu kita bertiga minum kopi di kedai kopi di pinggir jalan. Yach
sebenarnya sih bukan kopi tapi kita bertiga minum susu coklat. Hehehe..kayak
anak TK banget ya coy. Minum susu coklat dengan makanannya roti dan snack . yah
sebagai pengangguran cuma itu yang bisa kita beli.
Tiko:“Suasananya
enak banget bro”.
“ya bro tp kita kalau begini-begini terus, mau
jadi apa kita nanti prend??” sahut bidu.
Aku : “ ya
jadi orang la. Emang kamu maunya jadi apa??”jawab saya dengan sedikit bercanda.
Bidu :
“ehmm..kamu pengennya jadi orang. Nah kamu sekarang iki opo.??kecoak..tanya
bidu dengan ketawa khasnya..:D
Aku : “hehehe,
dasar bibir tomat.”...entah mulai kapan teman-teman selalu manggil bidu dengan
bibir tomat. Aku sich agak sedikit gak bisa terima. Tomat kan warnanya merah
nah bibir bidu ini warnanya hitam dan sedikit berwarna abu-abu..iya kalau tomat
bosok itu sich aku prcaya..hehehe...99x
Tiba2 tiko
mengalihkan pembicaraan..
Tiko : “hahaha...daripada
bahas bibir lebih baik kita bahas cewek yang sendirian itu bro??”kata tiko
sambil menunjuk cewek yang berdiri di seberang jalan.
Cewek di
seberang jalan itu terlihat seperti menunggu seseorang. Wajahnya yang cantik
dan sexi buat kami bertiga gak berkedip. Dengan pede abis bidu bilang” itu cewek
cocok jadi pacar sejatiku ya bro..???yuk kita samperin”. Ayo denganku du kata
tiko dengan bersemangat. Kalau aku tunggu sini aja ya kata saya kepada bidu dan
tiko. Aku dari dulu emang gak pernah berani kalau goda cewek apalagi sampai
ngajak kenalan. Sambil jalan dari jauh bidu manggil “maaniss”...sesampai dekat
dengan wanita itu kira-kira 10 meter, bidu dan tiko lari menjauh dari wanita
itu dan kembali duduk dekat saya . “prend ternyata bencess “ kata tiko pada
saya..hah bencong??yang satunya lagi juga bencong kah??kata saya dengan sedikit
ketawa geli lihat mimik wajah bidu dan tiko..iya dua-duanya bencong prend kata
bidu sambil senyum dan menggeleng-gelengkan kepala...kenapa di sini jadi ada banyak
bencong sich kata tiko dengan muka wajah yang heran. Mungkin organisasi bencong
disini sudah membaca buku pak tung desem waringin yang marketing revolution
bro. Dan sekarang para bences sedang melakukan perluasan pasar di seluruh
perempatan jalan untuk menambah omzet harian mereka.Bidu menjawab dengan
analisa-analisanya yang sepertinya dia sudah expert dan profesional dalam
bidang ini. Hach,perluasan pasar..kami berdua kaya orang begok mendengarkan
bidu menyimpulkan semua ini..