Thursday 20 June 2013

Bences adakan perluasan pasar??

Bences adakan perluasan pasar??
Panggil saja aku tri. Akhir-akhir ini aku begitu merasa santai. Aku merasa menjadi pengusaha sukses beberapa bulan ini. Yach sebenarnya bukan pengusaha sukses tapi pengangguran sukses yang sokk keren bergaya kayak pengusaha. Tiada hari ke kampus dan tiada hari kerja, tiap hari hanya hang out sama dua teman seperjuangan yang kebetulan senasib. Benar – benar cucok dah aku dengan dua teman saya ini ( Kenapa lama-lama bahasaku jadi kayak bences ya,,???cucok rempong..hehehe.) Sama-sama pemalas, pengangguran dan yang paling penting setia kawan dan berjiwa petualang.
Hari itu dari pagi sampai sore hujan terus, sehingga malam itu begitu indah dengan bulan yang bersinar begitu terang,dengan bintang-bintang yang menghiasi langit di kota malang. Saat itu saya sedang ada di kamar. Aku berbaring di kasur dengan selimut hangat. Malam itu memang hawanya cukup dingin, sehingga aku memutuskan untuk tidur saja. Satu hingga dua jam kemudian aku masih saja berbaring. Sepertinya aku tidak bisa tidur malam itu. Mata ini tertuju pada bola lampu yang ada dikamarku. Memang dari dulu aku takut gelap,aku tidak pernah mematikan lampu kamar meskipun aku lagi tidur. mata ini tertuju pada dua cicak yang saling berkejaran di sekitar bola lampu itu. Aku berpikir apa yang sedang dilakukan cicak itu??apa cicak kalau kawin seperti itu??atau dia sedang diperkosa. Ech iya kalau itu cicak cewek sama cicak cowok kalau sama-sama cowok. Ada gak ya cicak homo??.hehehe.:) aku gak bisa bayangin kalau ada cicak bencong. Cucok bok, capcus yukk cinn??yiuuk..30 ribu ajjiah bang..wkkwkw..:) . tiba-tiba saya terdengar suara hp saya berdering. Kringg kring kring . Aku ambil hp aku yang saat itu ada di bawah bantal yang saya gunakan untuk tidur. Ech ternyata sih tiko. Tiko adalah teman sekampus saya dulu, dia adalah teman yang selama ini hang out bersama denganku. Saat itu aku langsung saja angkat telpon dari tiko. “Halo bro,ada apa nie??” kata aku yang sok enjoy menjawab telpon dari tiko. “ ech boot ayo kita ngopi”kata tiko. “Sialan, gue dipanggil boot sama tiko”kata saya dalam hati. Boot adalah monyet teman dora the explorer. “Ok dech bro, bidu gimana bro?? Apa dia mau bro??”kata saya. “ Iya bro bidu mungkin sudah tidur soalnya dari tadi aku telpon tapi gak diangkat. Kamu coba telpon dech!! “Oyi bro”jawab saya. Bidu adalah teman saya yang juga biasa hang out bersama denganku. Anehnya aku tidak tahu seperti apa pola pikirnya meskipun kita telah berteman selama 8 tahun. Aku tidak tahu dia termasuk golongan orang apa?? Entah dia termasuk golongan orang jenius atau dia termasuk golongan orang gila. orang jenius dan orang gila kan tidak ada bedanya..:) kalau saya perhatikan sih selama 8 tahun ini dia lebih mirip orang gila daripada orang jenius.Yah bisa di bilang dia sulit di tebaklah. Diam- diam kentut..hehehe.:) benar-benar sulit ditebak deh si bidu itu. Saat itu aku menghubungi bidu untuk mengajak dia ngopi di cafe. Pertama aku telpon gak diangkat. Yang kedua aku telpon juga gak diangkat.” Hemm, bener-bener sudah molor nie joko berek” kata saya dalam hati. Yach mending kirim pesan saja ke tiko.” Bro bidu sepertinya sudah tidur tuh, mending langsung kamu jemput saja” isi pesan singkat saya. “iya est” balas tiko. Beberapa menit kemudian ada panggilan masuk di hp saya. Ternyata bidu yang panggil balik ke hp saya.
“Woy bro, kemana saja ?? di telpon kok gak di angkat-angkat” tanya saya
“Nie baru bangun prend, ada apa woii” jawab bidu dengan suara pelan.
“Ayo kita keluar bareng cari kopi prend!! “kata saya
Bidu: “Aku pop ice saja”
“ha..???apa prend” tanya saya dengan sedikit tidak percaya
“Aku minum pop ice saja prend”kata bidu sambil menguap yang suaranya terdengar seperti babi ngepet..
“kamu itu perjaka atau balita sih ??” kata saya
Bidu: “perjaka lah bro,emang kenapa kamu kok tanya gitu??
“ ya nggak, kok kamu minumnya kayak balita mau bobok.”kata saya dengan sedikit ketawa
Bidu : xixixixi..:D
Akhirnya malam itu kita bertiga minum kopi di kedai kopi di pinggir jalan. Yach sebenarnya sih bukan kopi tapi kita bertiga minum susu coklat. Hehehe..kayak anak TK banget ya coy. Minum susu coklat dengan makanannya roti dan snack . yah sebagai pengangguran cuma itu yang bisa kita beli.
Tiko:“Suasananya enak banget bro”.
 “ya bro tp kita kalau begini-begini terus, mau jadi apa kita nanti prend??” sahut bidu.
Aku : “ ya jadi orang la. Emang kamu maunya jadi apa??”jawab saya dengan sedikit bercanda.
Bidu : “ehmm..kamu pengennya jadi orang. Nah kamu sekarang iki opo.??kecoak..tanya bidu dengan ketawa khasnya..:D
Aku : “hehehe, dasar bibir tomat.”...entah mulai kapan teman-teman selalu manggil bidu dengan bibir tomat. Aku sich agak sedikit gak bisa terima. Tomat kan warnanya merah nah bibir bidu ini warnanya hitam dan sedikit berwarna abu-abu..iya kalau tomat bosok itu sich aku prcaya..hehehe...99x
Tiba2 tiko mengalihkan pembicaraan..
Tiko : “hahaha...daripada bahas bibir lebih baik kita bahas cewek yang sendirian itu bro??”kata tiko sambil menunjuk cewek yang berdiri di seberang jalan.

Cewek di seberang jalan itu terlihat seperti menunggu seseorang. Wajahnya yang cantik dan sexi buat kami bertiga gak berkedip. Dengan pede abis bidu bilang” itu cewek cocok jadi pacar sejatiku ya bro..???yuk kita samperin”. Ayo denganku du kata tiko dengan bersemangat. Kalau aku tunggu sini aja ya kata saya kepada bidu dan tiko. Aku dari dulu emang gak pernah berani kalau goda cewek apalagi sampai ngajak kenalan. Sambil jalan dari jauh bidu manggil “maaniss”...sesampai dekat dengan wanita itu kira-kira 10 meter, bidu dan tiko lari menjauh dari wanita itu dan kembali duduk dekat saya . “prend ternyata bencess “ kata tiko pada saya..hah bencong??yang satunya lagi juga bencong kah??kata saya dengan sedikit ketawa geli lihat mimik wajah bidu dan tiko..iya dua-duanya bencong prend kata bidu sambil senyum dan menggeleng-gelengkan kepala...kenapa di sini jadi ada banyak bencong sich kata tiko dengan muka wajah yang heran. Mungkin organisasi bencong disini sudah membaca buku pak tung desem waringin yang marketing revolution bro. Dan sekarang para bences sedang melakukan perluasan pasar di seluruh perempatan jalan untuk menambah omzet harian mereka.Bidu menjawab dengan analisa-analisanya yang sepertinya dia sudah expert dan profesional dalam bidang ini. Hach,perluasan pasar..kami berdua kaya orang begok mendengarkan bidu menyimpulkan semua ini..

Sunday 16 June 2013

dear diary

Sabtu 15 juni 2013
True story
Waktu itu saya pulang dari kampus agak cepat dan tidak mengikuti mata kuliah terakhir. Itu semua karena saya sudah ada janji sama teman saya untuk lihat konser band ungu. Karena saat itu hari sudah sore, saya harus cepat – cepat pulang bersama teman saya yang kebetulan arah rumahnya sama dengan saya yaitu arah ke surabaya. saya biasanya lebih suka pulang lewat jl.sukarno hatta, tapi karena saya terburu – buru akhirnya saya memutuskan untuk lewat karanglo, karena saya sudah tahu jika saya lewat jl.suhat(sukarno hatta) saya akan kejebak macet dan jika saya lewat karanglo bisa dikatakan saya sedikit akan lebih cepat. Tapi sore itu berkata lain perjalanan pulang lewat karanglo terjebak macet panjang, itu disebabkan oleh mobil box yang mogok di tengah jalan sehingga kendaraan – kendaraan besar harus berbagi jalan secara  bergantian. Saat itu teman saya mengajak saya untuk makan dulu di warung tapi saya menolaknya karena saya begitu terburu – buru sehingga kami berpisah di jalan tersebut. Sesampai di jalan raya besar(surabaya-malang),tepatnya di depan depo bangunan terjadi insiden kecil yang mengagetkan saya. Di keramaian jalan raya dan kemacetan itu saya hampir jatuh di tabrak dari belakang oleh ibu-ibu dengan sepeda motornya vario hitam, entah apa yang dipikirkan oleh ibu-ibu itu sehingga dia lengah dan menabrak motor saya. Untungnya tidak terjadi apa-apa pada saya dan ibu itu. Ibu itu tersenyum dan meminta maaf kepada saya sehingga saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan saya dan berusaha melupakan kejadian itu, dan menganggap kejadian itu sebagai peringatan untuk ibu itu dan saya agar lebih berhati – hati.
Ketika saya mulai melanjutkan perjalanan, tidak jauh dari tempat kejadian itu ada sebuah masjid, sehingga saya memutuskan untuk berhenti dan memutuskan untuk sholat ashar karena waktu di jam tanganku menunjukkan pukul 17.00 , . sebenarnya saya sengaja untuk melewatkan sholat ashar tersebut karena saya terburu – buru. Saat itu saya berpikir sholat ashar itu lebih penting dari sebuah konser itu, betapa malunya aku kepada tuhanku(Allah) karena aku sholat disebabkan oleh kejadian itu.
Ketika hendak sholat ashar di masjid itu saya melihat ada seorang kakek dengan dagangannya yang basah kuyup terkena hujan karena sepertinya kakek tersebut lebih memilih untuk menutupi dagangannya(donat) dengan jas hujan dari pada dirinya. Melihat kakek tua itu datang berjualan di tengah gerimis seperti itu membuat saya merasa iba. Tidak satupun orang yang lewat menuju masjid tertarik untuk membelinya. Lalu lalang orang yang bergegas menuju masjid seolah-olah tidak mempedulikan kehadiran kakek tua itu. mereka lebih memilih membeli bakso di depan masjid itu di banding membeli donat kakek tua itu. Saya sudah berjanji untuk membeli donat itu seusai sholat, meskipun saya tidak terlalu ingin membelinya. Yach,sekedar membantu kakek itu untuk melariskan dagangannya. Seusai sholat saya menghampiri kakek itu, dan bertanya donatnya berapaan pak,??..”seribu” katanya dengan suara lirih yang membuat saya terenyuh..”saya beli lima pak, jd 5rb ya” kata saya. Kakek itu terlihat sedikit gembira karena saya membeli donatnya. Dia memasukkan donatnya ke dalam kantong plastik dengan tangan bergemetar. Dan saat itu saya melihat ada luka di lengan kiri kakek tersebut yang sedikit berdarah. Saya bertanya kembali kenapa tangannya bisa sampai berdarah?? ”tadi saya terjatuh dari sepeda nak” jawab kakek tua itu. Mendengar jawaban dari kakek itu saya tercekat dan berusaha menahan air mata keharuan. “mungkin kakek itu sudah terlalu tua untuk mengayuh sepeda dengan rombong dagangannya yang berat”kata saya dalam hati. Kakek itu menunjukkan beberapa dari donatnya yang kotor yang sudah dia masukkan ke dalam kantong plastik berwarna hitam. Kakek itu menceritakan bahwa dia telah jatuh dan setengah dari donatnya tumpah ke sungai dekat dia jatuh. Lalu dia memasukkan sisa donat yang berserakan di tanah kedalam kantong plastik untuk di bersihkan dan di goreng kembali, namun dia tidak berniat menjual kembali donat yang agak kotor dan basah tersebut, “donat yang kotor tersebut untuk makan saya sendiri “ kata kakek tua itu. Ya allah,, kenapa seorang kakek tua harus berusaha sekeras itu??begitu banyak donat yang jatuh dan kotor. Kenapa dia harus memungitinya dan digunakan sebagai makanannya.apakah donat - donat itu begitu berarti untuk seorang kakek itu.saat itu aku benar – benar terharu, air mata keharuan ini sudah tidak bisa saya tahan. Saya segera membayar donat itu dan harus bergegas pergi karena mata ini sudah tidak tahan untuk meluruhkan air mata. “terima kasih “ kata kakek itu dengan suara hampir menangis.
Saya melanjutkan perjalanan pulang saya,melihat kakek itu saya jadi teringat dengan orang pengirim solar di tempat saya bekerja dulu. Entah apa yang saya pikirkan saat itu sehingga saya terharu dan menangis ketika melihat orang itu(pengirim solar),bekerja begitu keras memindahkan solarnya dari tanki mobil ke tanki penyimpanan solar dengan di guyur hujan yang begitu deras. Saat itu aku berteduh dengan rekannya(driver) yang tidak ikut membantunya. sedangkan dia harus hujan – hujanan sendiri karena harus menutupi motor pemompa dengan kantong plastik agar tidak terkena hujan. Oh tuhan, inilah super hero di dunia ini. Dia membanting tulang menghidupi keluarganya dengan kekuatannya yang masih tersisa. Bukankah dia sudah tua???dengan kaki yang sudah tidak kuat lagi dia mengayuh sepeda . dengan tubuh yang tidak tegar dan gagah lagi , dia kepanasan dan kedinginan . lembar  demi lembar uang recehan dia kumpulkan. Apakah dia bisa balik modal jika barang dagangannya tidak laku – laku??apakah anaknya tahu jika ayahnya sudah bekerja begitu keras??carilah cara untuk membantu orang-orang seperti ini, cara yang paling sederhana untuk membantu mereka bukanlah dengan memberi uang kepada mereka. Tapi belilah jualan mereka atau pakailah jasa mereka. Meskipun harga di toko-toko besar,di supermarket dan mall lebih murah ,belilah dagangan mereka yang sedikit lebih mahal, insya allah akan lebih banyak barokahnya. Karena secara tidak langsung kita telah membantu kelangsungan usaha dan hidup mereka.
Begitu menarik pengalaman saya di saat itu, saya dan teman- teman tidak jadi melihat konser band ungu karena terlalu malam. Saat itu kami memutuskan untuk sekedar ngobrol dan minum kopi di paspor(pasar porong). Ada banyak hal menarik di paspor, begitu banyak pengemis dan pengamen yang berkeliaran disana. Di dalam pandangan saya kakek tua itu jauh terhormat dibandingkan dengan pengemis dan pengamen yang meminta-minta dengan mengerahkan anak-anak untuk memancing para pemberi . bahkan anak-anak pengamen tersebut tidak segan untuk berjoget yang menurut saya tidak menghibur malah membuat saya risih. ” Habis ketemu sama super hero,ech sekarang ketemu sama yang kayak ginian”kata saya dalam hati. maaf bukan menghina para pengamen tapi kalau pengamenya gak berbakat, bukankah itu sama saja kayak pengemis yach??begitu miris saya melihatnya. yang tua bekerja keras sedangkan yang anak-anak dan muda justru menyia-nyiakan waktu mereka. Lalu siapa yang harus disalahin?? Bapaknya or emaknya?? Ya yang pengangguran dan shokk tahu itu lah yang harus di salahin, masak  maling teriak maling, maksud saya yang nulis ini lho peak. sama-sama miskin, pengangguran, pemalas dan sampah itu lho kok bisa-bisanya ngingetin.. sungguh mengharukan bukan?? Yach seperti inilah negeri kita indonesia,Negeri yang kita bangga-banggakan . tanah air yang Gemah Ripah loh Jinawi Tata Tentrem Jaja Miharja ..hehe.. just kidding... maksud saya kerta raharja..:)

By : “super donat”