Sunday, 16 June 2013

dear diary

Sabtu 15 juni 2013
True story
Waktu itu saya pulang dari kampus agak cepat dan tidak mengikuti mata kuliah terakhir. Itu semua karena saya sudah ada janji sama teman saya untuk lihat konser band ungu. Karena saat itu hari sudah sore, saya harus cepat – cepat pulang bersama teman saya yang kebetulan arah rumahnya sama dengan saya yaitu arah ke surabaya. saya biasanya lebih suka pulang lewat jl.sukarno hatta, tapi karena saya terburu – buru akhirnya saya memutuskan untuk lewat karanglo, karena saya sudah tahu jika saya lewat jl.suhat(sukarno hatta) saya akan kejebak macet dan jika saya lewat karanglo bisa dikatakan saya sedikit akan lebih cepat. Tapi sore itu berkata lain perjalanan pulang lewat karanglo terjebak macet panjang, itu disebabkan oleh mobil box yang mogok di tengah jalan sehingga kendaraan – kendaraan besar harus berbagi jalan secara  bergantian. Saat itu teman saya mengajak saya untuk makan dulu di warung tapi saya menolaknya karena saya begitu terburu – buru sehingga kami berpisah di jalan tersebut. Sesampai di jalan raya besar(surabaya-malang),tepatnya di depan depo bangunan terjadi insiden kecil yang mengagetkan saya. Di keramaian jalan raya dan kemacetan itu saya hampir jatuh di tabrak dari belakang oleh ibu-ibu dengan sepeda motornya vario hitam, entah apa yang dipikirkan oleh ibu-ibu itu sehingga dia lengah dan menabrak motor saya. Untungnya tidak terjadi apa-apa pada saya dan ibu itu. Ibu itu tersenyum dan meminta maaf kepada saya sehingga saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan saya dan berusaha melupakan kejadian itu, dan menganggap kejadian itu sebagai peringatan untuk ibu itu dan saya agar lebih berhati – hati.
Ketika saya mulai melanjutkan perjalanan, tidak jauh dari tempat kejadian itu ada sebuah masjid, sehingga saya memutuskan untuk berhenti dan memutuskan untuk sholat ashar karena waktu di jam tanganku menunjukkan pukul 17.00 , . sebenarnya saya sengaja untuk melewatkan sholat ashar tersebut karena saya terburu – buru. Saat itu saya berpikir sholat ashar itu lebih penting dari sebuah konser itu, betapa malunya aku kepada tuhanku(Allah) karena aku sholat disebabkan oleh kejadian itu.
Ketika hendak sholat ashar di masjid itu saya melihat ada seorang kakek dengan dagangannya yang basah kuyup terkena hujan karena sepertinya kakek tersebut lebih memilih untuk menutupi dagangannya(donat) dengan jas hujan dari pada dirinya. Melihat kakek tua itu datang berjualan di tengah gerimis seperti itu membuat saya merasa iba. Tidak satupun orang yang lewat menuju masjid tertarik untuk membelinya. Lalu lalang orang yang bergegas menuju masjid seolah-olah tidak mempedulikan kehadiran kakek tua itu. mereka lebih memilih membeli bakso di depan masjid itu di banding membeli donat kakek tua itu. Saya sudah berjanji untuk membeli donat itu seusai sholat, meskipun saya tidak terlalu ingin membelinya. Yach,sekedar membantu kakek itu untuk melariskan dagangannya. Seusai sholat saya menghampiri kakek itu, dan bertanya donatnya berapaan pak,??..”seribu” katanya dengan suara lirih yang membuat saya terenyuh..”saya beli lima pak, jd 5rb ya” kata saya. Kakek itu terlihat sedikit gembira karena saya membeli donatnya. Dia memasukkan donatnya ke dalam kantong plastik dengan tangan bergemetar. Dan saat itu saya melihat ada luka di lengan kiri kakek tersebut yang sedikit berdarah. Saya bertanya kembali kenapa tangannya bisa sampai berdarah?? ”tadi saya terjatuh dari sepeda nak” jawab kakek tua itu. Mendengar jawaban dari kakek itu saya tercekat dan berusaha menahan air mata keharuan. “mungkin kakek itu sudah terlalu tua untuk mengayuh sepeda dengan rombong dagangannya yang berat”kata saya dalam hati. Kakek itu menunjukkan beberapa dari donatnya yang kotor yang sudah dia masukkan ke dalam kantong plastik berwarna hitam. Kakek itu menceritakan bahwa dia telah jatuh dan setengah dari donatnya tumpah ke sungai dekat dia jatuh. Lalu dia memasukkan sisa donat yang berserakan di tanah kedalam kantong plastik untuk di bersihkan dan di goreng kembali, namun dia tidak berniat menjual kembali donat yang agak kotor dan basah tersebut, “donat yang kotor tersebut untuk makan saya sendiri “ kata kakek tua itu. Ya allah,, kenapa seorang kakek tua harus berusaha sekeras itu??begitu banyak donat yang jatuh dan kotor. Kenapa dia harus memungitinya dan digunakan sebagai makanannya.apakah donat - donat itu begitu berarti untuk seorang kakek itu.saat itu aku benar – benar terharu, air mata keharuan ini sudah tidak bisa saya tahan. Saya segera membayar donat itu dan harus bergegas pergi karena mata ini sudah tidak tahan untuk meluruhkan air mata. “terima kasih “ kata kakek itu dengan suara hampir menangis.
Saya melanjutkan perjalanan pulang saya,melihat kakek itu saya jadi teringat dengan orang pengirim solar di tempat saya bekerja dulu. Entah apa yang saya pikirkan saat itu sehingga saya terharu dan menangis ketika melihat orang itu(pengirim solar),bekerja begitu keras memindahkan solarnya dari tanki mobil ke tanki penyimpanan solar dengan di guyur hujan yang begitu deras. Saat itu aku berteduh dengan rekannya(driver) yang tidak ikut membantunya. sedangkan dia harus hujan – hujanan sendiri karena harus menutupi motor pemompa dengan kantong plastik agar tidak terkena hujan. Oh tuhan, inilah super hero di dunia ini. Dia membanting tulang menghidupi keluarganya dengan kekuatannya yang masih tersisa. Bukankah dia sudah tua???dengan kaki yang sudah tidak kuat lagi dia mengayuh sepeda . dengan tubuh yang tidak tegar dan gagah lagi , dia kepanasan dan kedinginan . lembar  demi lembar uang recehan dia kumpulkan. Apakah dia bisa balik modal jika barang dagangannya tidak laku – laku??apakah anaknya tahu jika ayahnya sudah bekerja begitu keras??carilah cara untuk membantu orang-orang seperti ini, cara yang paling sederhana untuk membantu mereka bukanlah dengan memberi uang kepada mereka. Tapi belilah jualan mereka atau pakailah jasa mereka. Meskipun harga di toko-toko besar,di supermarket dan mall lebih murah ,belilah dagangan mereka yang sedikit lebih mahal, insya allah akan lebih banyak barokahnya. Karena secara tidak langsung kita telah membantu kelangsungan usaha dan hidup mereka.
Begitu menarik pengalaman saya di saat itu, saya dan teman- teman tidak jadi melihat konser band ungu karena terlalu malam. Saat itu kami memutuskan untuk sekedar ngobrol dan minum kopi di paspor(pasar porong). Ada banyak hal menarik di paspor, begitu banyak pengemis dan pengamen yang berkeliaran disana. Di dalam pandangan saya kakek tua itu jauh terhormat dibandingkan dengan pengemis dan pengamen yang meminta-minta dengan mengerahkan anak-anak untuk memancing para pemberi . bahkan anak-anak pengamen tersebut tidak segan untuk berjoget yang menurut saya tidak menghibur malah membuat saya risih. ” Habis ketemu sama super hero,ech sekarang ketemu sama yang kayak ginian”kata saya dalam hati. maaf bukan menghina para pengamen tapi kalau pengamenya gak berbakat, bukankah itu sama saja kayak pengemis yach??begitu miris saya melihatnya. yang tua bekerja keras sedangkan yang anak-anak dan muda justru menyia-nyiakan waktu mereka. Lalu siapa yang harus disalahin?? Bapaknya or emaknya?? Ya yang pengangguran dan shokk tahu itu lah yang harus di salahin, masak  maling teriak maling, maksud saya yang nulis ini lho peak. sama-sama miskin, pengangguran, pemalas dan sampah itu lho kok bisa-bisanya ngingetin.. sungguh mengharukan bukan?? Yach seperti inilah negeri kita indonesia,Negeri yang kita bangga-banggakan . tanah air yang Gemah Ripah loh Jinawi Tata Tentrem Jaja Miharja ..hehe.. just kidding... maksud saya kerta raharja..:)

By : “super donat” 

Related Post



No comments:

Post a Comment