Sabtu 15
juni 2013
True
story
Waktu itu
saya pulang dari kampus agak cepat dan tidak mengikuti mata kuliah terakhir.
Itu semua karena saya sudah ada janji sama teman saya untuk lihat konser band ungu.
Karena saat itu hari sudah sore, saya harus cepat – cepat pulang bersama teman
saya yang kebetulan arah rumahnya sama dengan saya yaitu arah ke surabaya. saya
biasanya lebih suka pulang lewat jl.sukarno hatta, tapi karena saya terburu –
buru akhirnya saya memutuskan untuk lewat karanglo, karena saya sudah tahu jika
saya lewat jl.suhat(sukarno hatta) saya akan kejebak macet dan jika saya lewat
karanglo bisa dikatakan saya sedikit akan lebih cepat. Tapi sore itu berkata
lain perjalanan pulang lewat karanglo terjebak macet panjang, itu disebabkan
oleh mobil box yang mogok di tengah jalan sehingga kendaraan – kendaraan besar
harus berbagi jalan secara bergantian.
Saat itu teman saya mengajak saya untuk makan dulu di warung tapi saya
menolaknya karena saya begitu terburu – buru sehingga kami berpisah di jalan
tersebut. Sesampai di jalan raya besar(surabaya-malang),tepatnya di depan depo
bangunan terjadi insiden kecil yang mengagetkan saya. Di keramaian jalan raya
dan kemacetan itu saya hampir jatuh di tabrak dari belakang oleh ibu-ibu dengan
sepeda motornya vario hitam, entah apa yang dipikirkan oleh ibu-ibu itu
sehingga dia lengah dan menabrak motor saya. Untungnya tidak terjadi apa-apa
pada saya dan ibu itu. Ibu itu tersenyum dan meminta maaf kepada saya sehingga
saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan saya dan berusaha melupakan
kejadian itu, dan menganggap kejadian itu sebagai peringatan untuk ibu itu dan
saya agar lebih berhati – hati.
Ketika saya
mulai melanjutkan perjalanan, tidak jauh dari tempat kejadian itu ada sebuah
masjid, sehingga saya memutuskan untuk berhenti dan memutuskan untuk sholat
ashar karena waktu di jam tanganku menunjukkan pukul 17.00 , . sebenarnya saya
sengaja untuk melewatkan sholat ashar tersebut karena saya terburu – buru. Saat
itu saya berpikir sholat ashar itu lebih penting dari sebuah konser itu, betapa
malunya aku kepada tuhanku(Allah) karena aku sholat disebabkan oleh kejadian
itu.
Ketika
hendak sholat ashar di masjid itu saya melihat ada seorang kakek dengan
dagangannya yang basah kuyup terkena hujan karena sepertinya kakek tersebut
lebih memilih untuk menutupi dagangannya(donat) dengan jas hujan dari pada
dirinya. Melihat kakek tua itu datang berjualan di tengah gerimis seperti itu
membuat saya merasa iba. Tidak satupun orang yang lewat menuju masjid tertarik
untuk membelinya. Lalu lalang orang yang bergegas menuju masjid seolah-olah
tidak mempedulikan kehadiran kakek tua itu. mereka lebih memilih membeli bakso
di depan masjid itu di banding membeli donat kakek tua itu. Saya sudah berjanji
untuk membeli donat itu seusai sholat, meskipun saya tidak terlalu ingin
membelinya. Yach,sekedar membantu kakek itu untuk melariskan dagangannya. Seusai
sholat saya menghampiri kakek itu, dan bertanya donatnya berapaan
pak,??..”seribu” katanya dengan suara lirih yang membuat saya terenyuh..”saya
beli lima pak, jd 5rb ya” kata saya. Kakek itu terlihat sedikit gembira karena
saya membeli donatnya. Dia memasukkan donatnya ke dalam kantong plastik dengan
tangan bergemetar. Dan saat itu saya melihat ada luka di lengan kiri kakek
tersebut yang sedikit berdarah. Saya bertanya kembali kenapa tangannya bisa
sampai berdarah?? ”tadi saya terjatuh dari sepeda nak” jawab kakek tua itu.
Mendengar jawaban dari kakek itu saya tercekat dan berusaha menahan air mata
keharuan. “mungkin kakek itu sudah terlalu tua untuk mengayuh sepeda dengan rombong
dagangannya yang berat”kata saya dalam hati. Kakek itu menunjukkan beberapa
dari donatnya yang kotor yang sudah dia masukkan ke dalam kantong plastik
berwarna hitam. Kakek itu menceritakan bahwa dia telah jatuh dan setengah dari
donatnya tumpah ke sungai dekat dia jatuh. Lalu dia memasukkan sisa donat yang
berserakan di tanah kedalam kantong plastik untuk di bersihkan dan di goreng kembali,
namun dia tidak berniat menjual kembali donat yang agak kotor dan basah
tersebut, “donat yang kotor tersebut untuk makan saya sendiri “ kata kakek tua
itu. Ya allah,, kenapa seorang kakek tua harus berusaha sekeras itu??begitu
banyak donat yang jatuh dan kotor. Kenapa dia harus memungitinya dan digunakan
sebagai makanannya.apakah donat - donat itu begitu berarti untuk seorang kakek
itu.saat itu aku benar – benar terharu, air mata keharuan ini sudah tidak bisa
saya tahan. Saya segera membayar donat itu dan harus bergegas pergi karena mata
ini sudah tidak tahan untuk meluruhkan air mata. “terima kasih “ kata kakek itu
dengan suara hampir menangis.
Saya
melanjutkan perjalanan pulang saya,melihat kakek itu saya jadi teringat dengan
orang pengirim solar di tempat saya bekerja dulu. Entah apa yang saya pikirkan
saat itu sehingga saya terharu dan menangis ketika melihat orang itu(pengirim
solar),bekerja begitu keras memindahkan solarnya dari tanki mobil ke tanki
penyimpanan solar dengan di guyur hujan yang begitu deras. Saat itu aku berteduh
dengan rekannya(driver) yang tidak ikut membantunya. sedangkan dia harus hujan
– hujanan sendiri karena harus menutupi motor pemompa dengan kantong plastik
agar tidak terkena hujan. Oh tuhan, inilah super hero di dunia ini. Dia
membanting tulang menghidupi keluarganya dengan kekuatannya yang masih tersisa.
Bukankah dia sudah tua???dengan kaki yang sudah tidak kuat lagi dia mengayuh
sepeda . dengan tubuh yang tidak tegar dan gagah lagi , dia kepanasan dan
kedinginan . lembar demi lembar uang
recehan dia kumpulkan. Apakah dia bisa balik modal jika barang dagangannya
tidak laku – laku??apakah anaknya tahu jika ayahnya sudah bekerja begitu
keras??carilah cara untuk membantu orang-orang seperti ini, cara yang paling
sederhana untuk membantu mereka bukanlah dengan memberi uang kepada mereka.
Tapi belilah jualan mereka atau pakailah jasa mereka. Meskipun harga di
toko-toko besar,di supermarket dan mall lebih murah ,belilah dagangan mereka
yang sedikit lebih mahal, insya allah akan lebih banyak barokahnya. Karena
secara tidak langsung kita telah membantu kelangsungan usaha dan hidup mereka.
Begitu
menarik pengalaman saya di saat itu, saya dan teman- teman tidak jadi melihat
konser band ungu karena terlalu malam. Saat itu kami memutuskan untuk sekedar
ngobrol dan minum kopi di paspor(pasar porong). Ada banyak hal menarik di
paspor, begitu banyak pengemis dan pengamen yang berkeliaran disana. Di dalam
pandangan saya kakek tua itu jauh terhormat dibandingkan dengan pengemis dan
pengamen yang meminta-minta dengan mengerahkan anak-anak untuk memancing para
pemberi . bahkan anak-anak pengamen tersebut tidak segan untuk berjoget yang
menurut saya tidak menghibur malah membuat saya risih. ” Habis ketemu sama
super hero,ech sekarang ketemu sama yang kayak ginian”kata saya dalam hati.
maaf bukan menghina para pengamen tapi kalau pengamenya gak berbakat, bukankah
itu sama saja kayak pengemis yach??begitu miris saya melihatnya. yang tua
bekerja keras sedangkan yang anak-anak dan muda justru menyia-nyiakan waktu
mereka. Lalu siapa yang harus disalahin?? Bapaknya or emaknya?? Ya yang
pengangguran dan shokk tahu itu lah yang harus di salahin, masak maling teriak maling, maksud saya yang nulis
ini lho peak. sama-sama miskin, pengangguran, pemalas dan sampah itu lho kok
bisa-bisanya ngingetin.. sungguh mengharukan bukan?? Yach seperti inilah negeri
kita indonesia,Negeri yang kita bangga-banggakan . tanah air yang Gemah Ripah
loh Jinawi Tata Tentrem Jaja Miharja ..hehe.. just kidding... maksud saya kerta
raharja..:)
By : “super donat”
No comments:
Post a Comment